Buntut dari Pembatasan Kuota Bingkisan dari PLTU Cilacap serta kurang Profesionalnya Kordinator dalam mendata Nama nama Jurnalis di Cilacap, memicu timbulnya konflik & Diskriminasi

Cilacap, Hariansinarbogor.com – Itikad baik PLTU CILACAP (Karang-Kandri) dengan membagikan bingkisan dan uang saku buat para wartawan dalam menyongsong datangnya Hari Raya Idhul Fitri 1445 H, justru memicu konflik yang beraroma “Diskriminasi” baik lintas internal wartawan maupun antar wartawan dengan pihak PLTU Karang-Kandri Cilacap.

Pasalnya dalam pemberian bingkisan dan uang saku tersebut, PLTU Cilacap memberikan Pembatasan Kuota, menyusul tidak profesionalitasnya Kordinator dalam membuat dan melaporkan data ke pihak PLTU Cilacap.

Berdasarkan jumlah wartawan yang terdata pada tahun 2024 ini, hanya 100 orang, padahal ada ratusan wartawan di Kabupaten Cilacap.

Terlebih dari data yang tercatat, banyak di antara mereka yang sebagian besar merupakan keluarga dari Koordinator yang mencatat ama nama wartawan bahkan istri koordinator yang bukan Profesi sebagai wartawan ikut tercatat sebagai wartawan menantu dan saudara dekat) bahkan ada yang berprofesi sebagai penjual jajanan Ringan di pinggir jalan, namun tercatat nama mereka sebagai wartawan di daftar nama nama Wartawan yang di ajukan ke PLTU, sangat di ragukan bahkan banyak di antara mereka wajah-wajah baru yang menjadikan dirinya sebagai wartawan hanya bermodal KTA, dan memanfaatkan kesempatan atau moment lebaran untuk sekedar mencari keuntungan pribadi dari sisi materi tanpa di iringi sebagai jurnalistik bahkan di duga tidak/belum pernah sekalipun melahirkan karya jurnalistik sehingga di yakini oleh banyak pihak jika mereka tidak memahami apa sebenarnya tupoksi wartawan.

Hal tersebut diperparah dengan banyaknya wartawan di luar Kabupaten Cilacap yang justru mendapat bingkisan dan uang saku.

Sementara wartawan Kabupaten Cilacap hanya menjadi “penonton di negeri sendiri” akibat tidak mendapatkan bingkisan & uang saku sebagai dampak tidak tercatatnya dalam data yang disetorkan.

Padahal mewakili pihak PLTU Cilacap, SUGENG, kordinator security, tatkala memberikan statemen-nya didepan wartawan menyatakan bahwa pihak PLTU akan memberikan bingkisan & uang saku berdasarkan data yang ada, “katanya seraya menambahkan, “mestinya sebelum data dimasukan, terlebih dulu harus dikomunikasikan 1 bulan sebelumnya lewat group, sehingga tidak menimbulkan konflik dan kecemburuan serta diskriminasi “.

Lebih lanjut Sugeng menambahkan bahwa kami dari PLTU Cilacap selalu berusaha memberikan yang terbaik buat seluruh rekan wartawan, mengingat ada jalinan kemitraan sebagai amanat “regulasi” yang sudah terbangun dengan baik selama ini, sehingga jangan sampai itikad baik kami justru memicu timbulnya masalah baru yang memperkeruh apalagi sampai memutus hubungan dan sinergitas yang terbangun selama ini.

Adapun berkaitan masalah ada beberapa wartawan yang tidak mendapatkan karena tidak tercatat dalam data, “kata Sugeng menjelaskan, “jadikan masalah ini sebagai koreksi buat semua pihak karena pada dasarnya kita semua adalah saudara.

Terlebih PLTU Cilacap memberikan bingkisan setiap tahun itu, bertujuan untuk saling berbagi, dalam rangka menyongsong datangnya hari Raya – IDHUL FITRI 1445 H “.

“Jangan-lah hal kecil ini menjadi pemicu timbulnya masalah baru, karena langkah dan kebijakan yang kita ambil, semata-mata didasari oleh itikad baik untuk saling berbagi dalam rangka menyambut datangnya Hari Raya -“IDHUL FITRI 1445 H, sehingga diharapkan, jangan sampai itikad baik kami terkotori oleh “Emosi dan Ego” segelintir orang yang justru akhirnya merugikan semua pihak, “tegasnya.

Apalagi terkait masalah adanya beberapa wartawan yang tidak mendapatkan bingkisan & uang saku itu, sedang diupayakan dan di koordinasikan, sehingga di mohon untuk bersabar, “tegasnya.

Menyikapi hal tersebut, saat di konfirmasi secara terpisah, R selaku kordinator wartawan menyatakan permintaan maafnya, akibat masih banyak rekan wartawan yang tidak terdata sehingga tidak mendapatkan bingkisan & uang saku.

Namun demikian, dirinya sedang dan terus melakukan komunikasi dan tetap memperjuangkan agar wartawan yang hadir di PLTU bisa mendapatkan haknya seperti rekan wartawan lainya.

“Mudah-mudahan apa yang sedang kita perjuangkan/komunikasikan dengan pihak PLTU Cilacap akan mendapatkan hasil, sehingga seluruh rekan wartawan yang hadir akan mendapatkan bingkisan dan uang saku dari PLTU Cilacap, “tambahnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, beberapa wartawan yang tidak mendapatkan bingkisan dan uang saku berikut seorang tokoh di Kabupaten Cilacap menyatakan secara tegas, “tahun depan dan untuk selamanya PLTU Cilacap tidak usah lagi mengeluarkan bingkisan dan uang saku buat wartawan sepanjang masih ada pembatasan kuota dan pendataan dari kordinator hanya terkesan formalitas dan sarat akan nepotisme.

Bahkan setelah di kroscek beberapa nama yang terdaftar di dalam data yang tercatat yang disedorkan ke PLTU oleh Koordinator, ditemukan ada beberapa nama wartawan dan Nama Media di kroscek di Redaksi Box , nama wartawan tersebut tidak ada.

“Namun ada banyak wartawan di Kabupaten Cilacap yang tidak terdaftar sehingga berdampak dengan tidak menerimanya bingkisan, itu artinya bisa menjadi “Barometer” adanya “Diskriminasi” atas langkah/keputusan dan kebijakan PLTU CILACAP, “kata mereka seraya menambahkan, “Ironisnya banyak wartawan dari luar Kabupaten Cilacap dan wajah-wajah baru yang mendapatkan, bahkan ada beberapa nama yang sudah terdaftar di sengaja di coret, sementara banyak wartawan yang hadir hari ini (03/042024) ibarat “menjadi penonton di negri sendiri”. Kenapa hal ini bisa terjadi….???!!!

Ada apa di balik ini semua dan ini akibat kesalahan dan ulah siapa….???!!!!, “tegasnya penuh tanda tanya!!!

Dijelaskanya, “kalau memang pemberian bingkisan dan uang saku dari PLTU Cilacap itu dilandasi oleh itikad baik untuk membantu dan saling berbagi dalam menyambut datangnya Hari Raya -Idhul Fitri yang dikeluarkannya tiap tahun tapi pada faktanya justru menimbulkan masalah dan konflik baru bahkan berpotensi adanya “Diskriminasi” akibat pembatasan kuota dan tidak profesionalnya Kordinator dalam mencatat Nama nama wartawan, yang Notabenenya sudah tiap tahun dia selalu yang mengkoordinir menuliskan nama nama wartawan yang ada di Cilacap, maka lebih baik mulai tahun depan dan seterusnya PLTU Cilacap tidak usah lagi mengeluarkan bingkisan dan uang saku.

“Kalau pembatasan kuota dan mekanisme pendataannya tetap seperti ini, lebih baik mulai tahun depan dan seterusnya PLTU Cilacap tidak usah lagi mengeluarkan bingkisan dan uang saku buat wartawan, “kata seseorang yang namanya tidak mau dipublikasikan, seraya menegaskan agar seluruh wartawan berikut dengan Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada di Kabupaten Cilacap, untuk kembali menjalankan tupoksinya masing-masing secara “normatif” dalam melakukan pengawasan dan sosio control-nya terhadap kinerja seluruh Perusahaan yang ada, termasuk PLTU Cilacap serta berani mengangkat dan melaporkan jika ditemukan adanya pelanggaran meski sekecil apapun”,pungkasnya. (Nover)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *