Opini  

Mutu Beton Dipertaruhkan, Uji Slump Diduga Tak Dilakukan di Proyek Pesona Cilebut 1

Bogor | HSB – Proyek betonisasi jalan lingkungan Pesona Cilebut 1, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, menuai sorotan. Di tengah semangat perbaikan infrastruktur berbasis anggaran daerah, pelaksanaan teknis di lapangan justru diduga mengabaikan aspek krusial uji slump atau pengujian mutu beton segar.

Dalam pantauan visual di lokasi proyek yang dikerjakan oleh CV Sayaga Mandraguna dan diawasi PT Hariara Bona Perkasa, proses pengecoran berjalan tanpa terlihat adanya pengujian slump, yakni prosedur standar untuk memastikan kekentalan dan kelayakan kerja beton sebelum digelar. Minggu 20 Juli 2025.

PASANG IKLAN

Padahal, uji slump bukan sekadar formalitas teknis, melainkan indikator awal mutu beton. Tanpa pengujian ini, pelaksana proyek berisiko besar menghadirkan jalan yang tak tahan lama, mudah retak, dan membahayakan pengguna jalan dalam jangka waktu pendek.

Kontrak pekerjaan ini senilai Rp186 juta lebih dengan waktu pelaksanaan 30 hari. Namun sebesar apa pun anggarannya, bila pengawasan mutu diabaikan, proyek infrastruktur justru berubah menjadi investasi semu. Uang rakyat terancam sia-sia, sementara kualitas hidup warga tak benar-benar meningkat.

Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) perlu menjawab, Benarkah pengujian slump tidak dilakukan? Jika benar, siapa yang bertanggung jawab?

Konsultan pengawas seharusnya menjadi garda pertama dalam menjamin kualitas teknis pekerjaan. Jika terbukti lalai, maka pengawasan harus dievaluasi dan bukan tak mungkin perlu dilakukan audit teknis terhadap proyek ini.

Dalam iklim pembangunan yang baik, mutu tidak bisa dinegosiasikan. Transparansi dan pengawasan publik harus dikedepankan karena jalan lingkungan bukan hanya urusan beton, tapi juga urusan tanggung jawab kepada warga.

(Red)

Penulis: Oleh: Redaksi hariansinarbogor.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *