Jembatan Dibangun Tanpa Konsultan, Keselamatan Warga Dipertaruhkan

Bogor | HSB – Pembangunan jembatan di wilayah pedesaan kembali menjadi sorotan. Proyek pembangunan Jembatan di Desa Sasakpanjang , Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, yang dibiayai melalui Bantuan Keuangan Infrastruktur Desa ditengarai tidak melibatkan konsultan perencana teknis, padahal konstruksi jembatan termasuk infrastruktur dengan risiko tinggi.
Dalam standar tata kelola proyek pemerintah, pembangunan jembatan bukan hanya soal membangun fisik dengan material yang tersedia. Ada perhitungan teknis yang wajib disusun oleh tenaga ahli bersertifikat, mulai dari analisis beban struktur, arus sungai, kontur tanah, hingga sistem fondasi yang aman. Semua itu hanya dapat dipastikan melalui dokumen Detail Engineering Design (DED) yang disusun oleh konsultan perencana resmi.
Pengamat infrastruktur menyebut, banyak proyek desa yang hanya mengandalkan pengalaman para tukang tanpa keterlibatan tenaga ahli. Padahal, jembatan memikul risiko besar kegagalan struktur bisa menyebabkan korban jiwa, dan secara hukum, kegagalan konstruksi dapat menyeret penanggung jawab ke ranah pidana sesuai Undang-Undang Jasa Konstruksi.
Meski papan informasi hanya mencantumkan pelaksana TPK Desa, tidak terlihat penjelasan mengenai konsultan perencana maupun pengawas teknis bersertifikat. Padahal, Peraturan Menteri PUPR Nomor 22 Tahun 2018 menegaskan bahwa setiap pekerjaan konstruksi yang memiliki dampak keselamatan wajib direncanakan dan diawasi oleh tenaga ahli.
Tanpa perencanaan teknis dari konsultan yang kompeten, pembangunan jembatan ibarat membangun risiko di atas kepala warga.
“Membangun jembatan bukan sekadar memasang batu dan cor. Ada hitungan teknis yang hanya bisa dilakukan insinyur profesional. Kesalahan satu derajat saja dalam perhitungan fondasi, bisa berujung pada runtuhnya struktur,” ujar sumber dari kalangan pemerhati kebijakan publik.
Kini publik menunggu, apakah proyek ini telah memenuhi kaidah teknis konstruksi sebagaimana diwajibkan negara, atau justru menjadi contoh lain proyek desa yang abai terhadap standar keselamatan.
(DevChoz)










