Innovillage 2025 Dorong Mahasiswa Indonesia Hadirkan Inovasi Digital Berdampak Sosial

Bandung, 29 Oktober 2025 — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berkolaborasi dengan Telkom University resmi membuka Sosialisasi Innovillage 2025 yang menandai dimulainya penyelenggaraan Innovillage ke-6.

Kegiatan Sosialisasi Innovillage 2025 digelar secara hybrid di Studio Innovillage, Telkom University Bandung, serta daring melalui Zoom dan YouTube Live, dengan lebih dari 900 partisipan dari seluruh Indonesia pada (21/10). Dengan tema besar “Drive Innovation, Create Impact, Build a Lasting Future”, Innovillage 2025 membawa semangat “Digital untuk Semua, Digital Talent untuk Indonesia.”

PASANG IKLAN

Acara ini bukan hanya menjadi ajang pembukaan program tahunan, tetapi juga momentum refleksi perjalanan panjang Innovillage yang merupakan sebuah gerakan dari kampus untuk masyarakat yang tumbuh melalui kerja keras, doa, dan kolaborasi lintas pihak. Acara dibuka dengan doa bersama dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pemutaran video perjalanan Innovillage yang menampilkan jejak kontribusi mahasiswa dalam menghadirkan solusi digital di berbagai bidang sosial.

Program tahun ini difokuskan pada lima isu strategis nasional, yaitu Ketahanan Pangan, Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan dan UMKM, Lingkungan, dan Inklusi Disabilitas. Selain itu, Innovillage 2025 memperkenalkan tiga skema kompetisi baru yang menekankan kolaborasi lintas disiplin, yakni penguatan inovasi berkelanjutan, dan keterlibatan alumni melalui Innovillage Impact Network (IIN) yang merupakan komunitas yang kini telah beranggotakan lebih dari 7.000 alumni dari seluruh Indonesia.

Sosialisasi kali ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Senior Manager SDG’s Telkom Suharsono dan Ketua SDG’s Center Telkom University Runik Machfiroh. Dalam paparannya, Suharsono menegaskan bahwa Innovillage merupakan ruang kolaboratif untuk mewujudkan CSR Telkom yang berfokus pada implementasi SDGs.

“Melalui kolaborasi dengan mahasiswa dan perguruan tinggi, kami ingin menghadirkan program socio-digital-preneurship sebagai solusi atas berbagai permasalahan sosial di masyarakat. Tahun ini, Innovillage ke-6 diharapkan memberi dampak lebih besar, menjawab tantangan nyata, dan mendukung agenda SDGs Indonesia,” ungkap Suharsono.

Ia menambahkan bahwa dari tahun pertama hingga kelima, lebih dari 800 inovasi telah lahir dengan dampak bagi lebih dari 20 ribu penerima manfaat di berbagai daerah. Fokus tahun ini adalah pangan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, lingkungan, dan inklusi disabilitas yang dipilih berdasarkan hasil evaluasi SDGs Indonesia serta mendukung arah kebijakan nasional.

Suharsono juga turut berpesan kepada mahasiswa bahwa, “Kami mengundang mahasiswa dan dosen di seluruh Indonesia untuk segera bergabung di Innovillage. Lakukan social mapping, kenali permasalahan di sekitar, dan rancang solusinya. Kami akan membimbing dan memberikan support pada ide terbaik dengan pendanaan agar dapat memberi dampak nyata bagi masyarakat.”

Sementara itu Ketua SDG’s Center Telkom University Runik Machfiroh menegaskan bahwa Innovillage adalah bentuk nyata implementasi Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) yang berdampak langsung bagi masyarakat. “Enam tahun perjalanan Innovillage membuktikan bahwa inisiatif ini bukan sekadar program, tapi gerakan untuk kemajuan Indonesia. Mahasiswa tak hanya belajar teknologi, tapi juga mengasah empati sosial dan semangat kebangsaan,” jelas Runik.

Ia menambahkan bahwa selama lima tahun terakhir telah dihasilkan lebih dari 2.000 karya digital dan 6.806 produk inovatif. Tahun ini, ditargetkan keterlibatan 130 universitas, 1.000 proposal, dan 3.000 peserta, yang akan menghasilkan 180 prototipe siap diinkubasi dan dipasarkan. Mahasiswa terpilih akan memperoleh pendanaan hingga Rp30 juta, hak publikasi dan HKI, serta pelatihan teknologi, AI, media sosial, dan IT secara gratis.

“Innovillage adalah wujud nyata mahasiswa mencintai Indonesia agar menjadi agen percepatan tujuan pembangunan berkelanjutan,” tutup Runik.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab interaktif, disambut antusias oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi. Peserta juga berkesempatan memperoleh doorprize menarik dari panitia.

Setelah itu,  Tim IT Innovillage Muhammad Ammar memperkenalkan tutorial platform Innovillage yang terdiri dari dua portal utama, yaitu innovillage.id yang merupakan pusat informasi dan berita seputar program serta my.innovillage.id yang merupakan sistem utama untuk pendaftaran, seleksi, dan implementasi proyek. Peserta juga dibimbing memahami alur registrasi, tahapan seleksi, hingga proses online pitching dan monitoring and evaluation (monev) yang menjadi bagian dari rangkaian kompetisi.

Sesi dilanjutkan dengan pengenalan Innovillage Impact Network (IIN) oleh alumni Innovillage 2024 sekaligus Sekjen II IIN Hilda Aulya Zahra. Dalam presentasinya, Hilda menampilkan video perjalanan IIN dan membagikan kisah sukses proyek “Green Circle” yang diinisiasi oleh Politeknik Negeri Medan, Green Circle merupakan bank sampah berbasis digital untuk optimalisasi limbah organik dan anorganik, mendukung SDGs poin 11 tentang kota dan permukiman berkelanjutan. Program tersebut berhasil mendorong 78% partisipasi aktif masyarakat, mengubah pupuk kompos menjadi pakan maggot, serta menyalurkan limbah anorganik ke UMKM lokal sebagai bahan produk daur ulang.

“IIN adalah perjalanan perubahan merupakan tempat belajar, berkolaborasi, dan berdampak bagi sekitar. Jangan ragu untuk mencoba; inovasi besar selalu dimulai dari niat baik dan keberanian untuk bertindak,” pesan Hilda. Sesi IIN ini kemudian ditutup dengan tanya jawab ringan dan pembagian doorprize kepada peserta paling aktif.

Pendaftaran Innovillage 2025 resmi dibuka mulai 21 Oktober hingga 10 November 2025 melalui www.innovillage.id.

Adapun tahapan program Innovillage mencakup Registrasi Proposal, Seleksi Kompetisi, Pengumuman Pemenang, Implementasi Proyek, Monitoring & Evaluasi (Monev), Online Pitching, Awarding, dan Sustainability.
Dengan semangat “Drive Innovation, Create Impact, Build a Lasting Future”,

Telkom berharap Innovillage 2025 menjadi katalisator lahirnya generasi muda kreatif, kolaboratif, dan berempati serta menjadi generasi yang tak hanya memahami teknologi, tetapi juga menjadikannya alat untuk membangun masa depan bangsa.
#ElevatingYourFuture

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *