Ditjenpas Pantau Pembangunan Budidaya Maggot, Lapas Cilegon Siap Jadi Lapas Produktif

Cilegon, INFO_PAS — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon, Kantor Wilayah DitjenPas Banten, melaksanakan kegiatan monitoring progres pembangunan sarana budidaya maggot yang berlokasi di area brandgang Lapas, Jumat (31/10/2025).

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan program ketahanan pangan dan pemberdayaan warga binaan yang tengah dikembangkan oleh Lapas Cilegon. Budidaya maggot menjadi salah satu inovasi ramah lingkungan yang tidak hanya berfokus pada pengelolaan sampah organik, tetapi juga memberikan nilai ekonomis melalui hasil panen yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan atau unggas.

PASANG IKLAN

Pelaksanaan monitoring ini turut dihadiri oleh tim dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, yakni Ibu Lily selaku perwakilan Ditjenpas dan Tim agam Ternak Mandiri yang melakukan pemantauan langsung terhadap progres pembangunan di lapangan. Kehadiran tim Ditjenpas ini sekaligus menjadi bentuk dukungan pusat terhadap pengembangan program inovatif di Lapas Cilegon.

Selain melakukan monitoring pembangunan, kegiatan juga diisi dengan penyuluhan mengenai pemilahan sampah organik dan nonorganik serta pemberdayaan maggot jenis Black Soldier Fly (BSF). Melalui kegiatan ini, warga binaan dibekali pengetahuan tentang bagaimana pengelolaan sampah dapat menghasilkan manfaat ekonomis sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.

Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon, Raja Muhammad Ismael Noovadiansyah, menyampaikan bahwa pembangunan area budidaya maggot ini merupakan langkah konkret dalam mendukung program kemandirian warga binaan serta mendukung program “Lapas Produktif dan Mandiri.”

“Melalui budidaya maggot ini, kami ingin menghadirkan kegiatan yang bermanfaat, ramah lingkungan, dan berdaya guna bagi warga binaan. Harapannya, ke depan hasilnya bisa dirasakan langsung, baik untuk kebutuhan internal maupun masyarakat,” ungkap Kalapas.

Dalam kegiatan monitoring tersebut, tim memastikan progres pembangunan berjalan sesuai rencana, mulai dari pembuatan media budidaya, penataan area, hingga kesiapan sarana penunjang lainnya.

Dengan adanya program budidaya maggot ini, diharapkan Lapas Cilegon dapat terus berinovasi dalam mengoptimalkan potensi lingkungan sekitar dan memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan ketahanan pangan di lingkungan pemasyarakatan.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *