Bogor | HSB – Sejumlah pegawai Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mengajukan permohonan audiensi kepada Wali Kota Bogor. Mereka ingin menyampaikan aspirasi agar proses pemilihan direksi periode 2025–2030 dilaksanakan secara profesional, transparan, dan mengedepankan prinsip meritokrasi.
Dalam surat bertanggal September 2025 yang ditujukan kepada Wali Kota, perwakilan pegawai menyampaikan harapan agar seleksi direksi dilakukan melalui mekanisme pembentukan panitia seleksi (pansel), sebagaimana dilakukan pada periode sebelumnya.
“Tujuannya agar menghasilkan direksi yang profesional, amanah, dan terbaik di semua bidang,” tulis mereka dalam surat tersebut.
Surat yang ditandatangani oleh perwakilan pegawai itu juga menegaskan komitmen untuk mendukung kemajuan Perumda Tirta Pakuan sebagai badan usaha milik daerah yang menjadi tulang punggung layanan air bersih di Kota Bogor. Mereka berharap direksi baru nanti mampu membawa perusahaan menuju pengelolaan yang lebih efektif dan akuntabel.
Dalam catatan tambahan, para pegawai yang menandatangani surat tersebut menegaskan bahwa mereka adalah pegawai tetap dengan status pelaksana atau staf, bukan pejabat struktural.
Sementara pejabat dengan jabatan manajer dan asisten manajer sekitar 45 orang dari total 440 pegawai tidak dilibatkan dalam penandatanganan surat itu.
Langkah ini, kata mereka, dilakukan untuk menjaga netralitas dan menghindari kepentingan pihak mana pun.
“Kami siap mengikuti jadwal kegiatan yang ditentukan oleh Bapak Wali Kota,” tulis perwakilan pegawai di akhir surat tersebut.
Permohonan audiensi ini menambah sorotan terhadap proses regenerasi kepemimpinan di tubuh Perumda Tirta Pakuan, yang selama ini dikenal sebagai salah satu perusahaan daerah paling strategis di Kota Bogor. Sejumlah kalangan menilai, keterbukaan dan profesionalisme dalam pemilihan direksi menjadi kunci menjaga kepercayaan publik dan stabilitas internal perusahaan.
(Red)















