KAMPAR – Sarpan (58) warga Desa Tanah Tinggi, Kecamatan Tapung Hilir ditemukan meninggal dunia sedang duduk diatas kursi dan sudah mengeluarkan bau busuk busuk, Minggu (14/7).
Kapolres Kampar, AKBP Ronald Sumaja melalui Kapolsek Tapung Hilir AKP Jupredi mengatakan, diduga memiliki penyakit diabetes kronis yang mana korban hanya tinggal sendiri dan keluarganya berada di Pulau Jawa.
Awal penemuan mayat ini berawal Polsek Tapung Hilir mendapat informasi bahwa adanya korban yang berprofesi sebagai penjual kasur kapuk keliling ditemukan dalam keadaan meninggal dunia didalam rumahnya.
“Setelah itu, saya perintahkan Kanit Reskrim Iptu Toni langsung ke TKP,” ujar Kapolsek
Saat tim sampai di sana, rumah korban dalam keadaan terkunci dalam, sehingga dilakukan pembukaan secara paksa dan tim menemukan korban dalam keadaan duduk di kursi plastik menggunakan celana pendek tidak menggunakan baju.
“Saat dilakukan pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda meninggal akibat kekerasan benda tumpul maupun benda tajam,” terang Kapolsek.
Hasil interogasi kepada warga setempat, istrinya korban menelpon kepada Shalan (51) untuk meminta tolong mengecek keberadaan suaminya di rumahnya karena korban sebelumnya mengeluh sakit.
“Karena saat itu, korban sudah 3 hari belum bisa di hubungi. Saat itu, Shalan berjanji besok akan mencek korban di rumahnya,” jelasnya.
Setelah itu, Shalan bersama Imam (28) ke rumah korban dan mendapati bau busuk dari dalam rumah korban. Kemudian mereka mengintip disela-sela dinding rumahnya dan melihat korban sudah tidak bernyawa.
“Melihat hal tersebut, Shalan bersama Imam langsung memberi tahu kepada RT setempat dan Polsek Tapung Hilir,” tambah Kapolsek.
Selanjutnya, korban dibawa ke RS Bhayangkara Pekanbaru guna dilakukan Visum/Autopsi.
“Dari hasil visum, korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan benda tumpul ataupun benda tajam yang menjadi penyebab meninggalnya korban,” ungkap AKP Jupredi.
Keluarga korban menolak untuk di autopsi dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi dan segera membawa mayat almarhum ke daerah Pati (Jawa Tengah) untuk dimakamkan.
(red)