Nenek Syarifah yang menjalani hidupnya sehari-hari di gubuk Reyot, Pemerintah Kemana??

Pidie Jaya, Hariansinarbogor.com –

Di Sebuah Gubuk Reyot, Hidup seorang Lansia yang berusia 82 Tahun yang beralamat di Gampong Keude Kelurahan Keude Kecamatan Panteraja, miris dan sangat memperhatikan. Yang mana gubuk reyot tempat berteduhnya selama bertahun-tahun, mirisnya Atap gubuk lapuk dan bocor membuat Lansia (Nenek Syarifah nama Lengkapnya) harus berjuang melawan hujan yang masuk ke dalam rumah setiap kali langit mendung dan hujan turun.

Dengan dinding gubuk yang terbuat dari papan yang rapuh dan lantai yang hampir amblas, dan sudah tidak layak untuk dihuni, Mirisnya Nenek Lansia tersebut tidak pernah tersentuh Bantuan Pemerintah selama ini. Pemerintah Daerah selama ini kemana?

Mendapat informasi tersebut Awak Media Hariansinarbogor.com, Sabtu 18 Januari 2025, mendatangi Kediaman Nenek Syarifah, begitu Kagetnya melihat Langsung sebuah Gubuk Reyot yang berpenghuni seorang Lansia berumur 83 Tahun hidup sendirian di gubuk yang berukuran 3×3 meter persegi tersebut, miris sudah mau ambruk.

Saat bertanya kepada Nenek Syarifah apakah selama tinggal disini, pernahkan Pemerintah Desa atau Kecamatan datang, dan Bantuan apa saja yang diterima selama ini. Jawab Nenek Syarifah sontak awak media sangat kaget mengatakan ” selama berpuluh-puluh tahun saya disini, tidak pernah menerima Bantuan apapun dari pemerintah, dan tidak pernah juga saya di datangin oleh aparat pemerintah mas media, ungkapnya-Red.

Kini Nenek Syarifah mengharapkan Uluran tangan para Dermawan dan Pemerintah setempat supaya disisa hidupnya bisa menikmati layaknya hidup sehat, dan memiliki rumah yang layak dihuni Ungkapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Berita tentang kondisi memprihatinkan yang dialami Nenek Syarifah dengan cepat sampai ke telinga Bupati terpilih Pidie Jaya, Hj. Sibral Malaysy, MA, Sos. Dalam keterangannya beliau menyatakan kesiapannya untuk membantu Nenek Syarifah segera setelah ia dilantik secara resmi. Dalam pernyataannya kepada awak media, menegaskan bahwa membantu masyarakat yang kurang mampu dan hidup dalam kondisi yang memprihatinkan adalah salah satu prioritas utamanya. “Perubahan harus dimulai dari mereka yang paling membutuhkan.

Saya berkomitmen untuk membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat Pidie Jaya, terutama bagi mereka yang hidup dalam kesulitan,” ujarnya.

Janji dari Bupati terpilih ini menjadi secercah harapan baru bagi nenek Syarifah dan warga lain yang berada dalam kondisi serupa. Langkah-langkah nyata dari pemerintah diharapkan bisa segera dilakukan untuk memperbaiki rumah-rumah yang tidak layak huni dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang selama ini terpinggirkan.

Ditempat terpisah salah satu Anggota DPP PPWI (Nover Zai) menanggapi apa yang disampaikan Bapak Bupati Terpilih mengatakan ” sudah seharusnya Sebagai Bupati ketika mendengar informasi ada warganya membutuhkan bantuan mendesak bisa dong menghubungi langsung Dinas Sosial, dan instansi terkait untuk segera ditindaklanjuti. Tak perlu menjanjikan setelah dilantik dulu.

Perlu dipertanyakan juga Kinerja Dinas Sosial selama ini dalam Mendata Masyarakat yang tidak mampu.

Kini, nenek Syarifah hanya bisa menanti dengan sabar, berharap bahwa janji-janji perubahan tersebut benar-benar akan terwujud. Di tengah kondisi kehidupannya yang serba sulit, ia tetap menyimpan harapan besar bahwa suatu hari nanti, (Syarli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *