KARO (Hsb)- Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Bane Raja Manalu menyapa masyarakat di empat desa di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Jumat-Sabtu (9-10/9/2022). Ia memberikan motivasi kepada masyarakat sekaligus membagikan 500 karung beras dan menyosialisasikan program Presiden Jokowi Program Indonesia Pintar (PIP).
“Kita bergerak harus bisa memberi dampak. Sejak Maret 2022 saya sudah membagikan 2.000 beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di Sumatra Utara. Secara pribadi, saya juga memberikan beasiswa kepada siswa miskin berprestasi. Itu berasal dari 10 persen hasil penjualan Warung Banteng. Setiap orang yang berbelanja di Warung Banteng, 10 persennya sudah turut membantu beasiswa masyarakat miskin,” ujar Pendiri Bane Bergerak (BAGAK).
Untuk tahun 2023, PIP yang akan dibagikan akan bertambah kuotanya. Sehingga semakin banyak masyarakat yang diharapkan tertolong.
“PIP adalah program Presiden Jokowi. Tapi saya yang membawa program tersebut di Sumatra Utara, sehingga banyak keluarga miskin yang terbantu. Orangtua terbantu dalam pembiayaan anak-anaknya sekolah. Tujuan program ini untuk membantu masyarakat,” ujarnya.
Bane menegaskan, program pemerintah sangat prorakyat.
“Saya yang masih menjabat Stafsus sudah membawa banyak program pemerintah untuk kemudian berdampak kepada masyarakat. Kalau saya dikasih di posisi lebih baik lagi, maka akan lebih banyak hal lebih baik atau program lebih yang bisa dibawa ke masyarakat. Akan lebih banyak yang bisa kita bantu. Membantu kepentingan masyarakat,” ujar Alumni SMA Negeri 3 Pematang Siantar.
Ia mengutarakan rasa senang dan bangganya kalau bertemu dengan ibu-ibu yang dinilai jadi penentu sukses tidaknya rumah tangga.
“Saya selalu senang bertemu dengan ibu-ibu. Saya langsung teringat ibu saya. Ibu saya sudah tua. Ayah saya sudah meninggal tahun 1995 pada saat saya duduk di bangku SMP. Ibu saya yang berjuang sendiri membesarkan kami. Kami enam bersaudara. Saya paling bungsu. Dengan bertani, ibu saya membesarkan kami. Semua kami anaknya dikuliahkan. Dengan banyak keterbatasan,” pungkasnya.
“Saya kuliah di Universitas Indonesia (UI) karena upaya dan usaha seorang ibu. Saya bangga dengan ibu saya. Meski sudah janda bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai kuliah. Saya bangga juga dengan nande-nande di Karo yang punya semangat menyekolahkan anaknya. Pergi pagi dan pulang sore dari ladang untuk bisa menyekolahkan anaknya. Itulah luar biasanya nande-nande,” bebernya.
Usai memberikan motivasi, Bane Raja Manalu didampingi Kepala Rutan Kabanjahe, Sangapta Surbakti menyalurkan beras kepada masyarakat. Kunjungan di empat desa tersebut pun disambut antusias masyarakat yang didominasi nande-nande.
Adapun desa yang dikunjungi yakni, Desa Kaban, Kecamatan Simpang Empat. Desa Kampung Dalam, Kecamatan Kabanjahe. Desa Ajijahe dan Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah. Di keempat desa tersebut, Bane Raja Manalu menyalurkan 500 sak beras.
Lisna Sembiring, mengatakan sebagai orangtua mendoakan anak-anaknya agar bisa mengikuti jejak Bane Raja Manalu. Berangkat dari kesusahan, tapi semangat menggapai cita-cita. Sudah sukses, berpendidikan dan suka berbagi.
“Semua orangtua mendambakan anaknya sukses. Perjalanan hidup Bane Raja Manalu harus menjadi motivasi bagi anak-anak. Anak petani pun bisa sukses. Meskipun banyak keterbatasan ekonomi,” ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, Nande Lisna Sembiring bertanya apa yang harus dilakukan masyarakat agar Bane Raja Manalu bisa menggapai posisi lebih baik lagi? Tujuannya agar bisa lebih banyak masyarakat yang terbantu kalau Bane Raja Manalu mendapat posisi lebih baik.
“Kami sangat mendukung Bane Raja Manalu mendapat posisi lebih baik lagi. Biar semakin banyak keluarga yang terbantu,” pungkasnya.(Leodepari/Red)