Setjen DPKN, Kamis (25/9/2025) — Webinar KORPRI Menyapa ASN Seri ke-130 menghadirkan dua pakar BPOM sebagai narasumber utama, yaitu Dra. Rita Endang, Apt., M.Kes (Pakar Ahli Kepala BPOM) dan Rina Apriani, S.Si., Apt., M.Epid (Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya BPOM) dengan keynote speaker Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH.
Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional yang juga Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH, menegaskan konsistensi penyelengaaraan webinar termasuk pentingnya edukasi kesehatan ASN yang konsisten digelar selama tiga tahun terakhir. Ia menyoroti kanker serviks sebagai penyakit mematikan nomor satu bagi perempuan dan sangat relevan karena separuh dari 5,4 juta ASN Indonesia adalah perempuan.
Sebagai langkah nyata, KORPRI bersama BPOM akan meluncurkan Program 1 Juta Vaksin Kanker Serviks bagi ASN dan istri ASN, yang akan dimulai pada Oktober 2025 guna menyongsong HUT KORPRI dan dilaksanakan bertahap hingga 2026 di seluruh Indonesia. “Program ini adalah bentuk ikhtiar KORPRI menjaga ASN tetap sehat, produktif, dan terus berkarya bagi bangsa,” ujar Prof. Zudan.
Sebagai narasumber pertama, Rita Endang mengingatkan bahwa kanker serviks adalah penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia setelah stroke dan jantung. “Lebih dari 36.000 perempuan Indonesia terdiagnosis kanker serviks tiap tahun, dan 70% di antaranya baru diketahui pada stadium lanjut. Padahal, 99% kasus disebabkan oleh infeksi HPV yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksinasi,” jelasnya
Sementara itu, narasumber kedua, Rina Apriani menegaskan pentingnya skrining dan vaksinasi sebagai strategi nasional eliminasi kanker serviks tahun 2030. “Vaksin HPV aman dilakukan bahkan tanpa skrining awal, tetapi ASN tetap harus rutin melakukan tes IVA, Pap Smear, atau HPV DNA. Saat ini layanan sudah tersedia di lebih dari 90 fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia,” ungkapnya
Rina juga memperkenalkan aplikasi Sadar Kanker Serviks yang mempermudah masyarakat memperoleh informasi dan akses layanan. “Take action now! Jangan tunggu sampai terlambat,” tegas Rina.
Webinar ini berlangsung interaktif dan mendapat sambutan positif dari ASN. Lebih dari 1.000 peserta aktif mengikuti lewat Zoom dan 5.780 pemirsa menyaksikan melalui kanal YouTube DPKN, mencerminkan tingginya perhatian ASN terhadap isu kesehatan reproduksi.
(Red)