Tolitoli, Hariansinarbogor.com- H.Aziz Bestari adalah seorang Tokoh Politik Tolitoli, yang sepanjang karir politiknya seperti tak pernah henti diterpa badai politik.
Meniti karir birokrasi dilingkup Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah diawal tahun 2000-an beliau memastikan meninggalkan dunia birokrasi dan memilih pengabdian lewat jalur politik.
Fase itu, ada kegelisahan diri tentang kondisi daerah, sehingga mendorongnya ikut bertarung dalam Pilkada Tolitoli 2005, tidak tanggung-tanggung H.Aziz Bestari saat itu muncul sebagai simbol perubahan berhadapan dengan incumbent H.M.Ma’ruf Bantian.
Peristiwa politik pilkada tahun 2005 meninggalkan kesan pertarungan politik yang cukup keras antara dua kutub kekuatan politik di tolitoli saat itu.
Kalah bertarung di Pilkada Tolitoli 2005, bukannya membuat bintangnya redup, justru membuat bintang politik H.Aziz Bestari makin bersinar, dalam pemilu legislatif 2009 melalui Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), H.Aziz Bestari berhasil duduk sebagai Ketua DPRD Tolitoli.
Di Pilkada Tolitoli 2010, H.Aziz Bestari kembali maju bertarung untuk memimpin Kabupaten Tolitoli. Di fase iti, sosok H.Aziz Bestari benar-benar menjadi simbol perubahan tolitoli, Popularitas dan elektabilitasnya jauh meningglkan calon lain.
Namun H.Aziz Bestaru, kembali gagal. bukan kalah, tapi karena KPU menggugurkan, karrna Pasangan H.Aziz Bestari saat itu (H.Amirudin h.Nua) meninggal dunia jelang berakhirnya masa kampanye.
Gagal ikut dalam pilkada 2010, H.Aziz Bestari kembali memimpin DPRD Tolitoli. Lagi-lagi, H.Aziz Bestari masih dianggap sehagai sosok perubahan yang harus dimatikan bintangnya.
Tahun 2012, badai politik menerpanya saat Badan Kehormatan DPRD Tolitoli memberhentikannya dari Ketua DPRD Tolitoli karena adanya putusan MA terkait soal syarat administrasi ijazahnya.
Pilkada Tolitoli Tahun 2015, H.Aziz Bestari kembali bertarung. Didukung kader militan dan simpatisannya yang setia h Aziz Bestari kalah dan menerima kenyataan itu dehgan jiwa besar.
Pada pemilu legislatif 2019 H.Aziz Bestari kembali ikut bertarung dan meraih suara sigbifikan didapilnya dikota tolitoli dan berhasil duduk sebagai wakil ketua DPRD Tolitli.
Jelang Pilkada 2020, H.Aziz Bestari kembali diterpa badai politik, dicopot dari jabatan Ketua DPD Nasdem Tolitoli. Akhirnya, gagal mendapatkan dukungan parpol untuk maju di perhelatan pilkada 2020.
Badai politik seakan tak pernah berhenti menerpanya, sebulan lalu tepatnya bulan mei 2022 Partai Nasdem kembali mencopot dan mengusulkan pemberhentian H.Aziz Bestari sebagai Wakll Ketua DPRD Tolitoli.
Dalam deraan gelombang politik yang nyata dan cukup panjang.H.Aziz Bestari tetap menerima dengan jiwa besar, untuk soal ini, kita patut berguru padanya.
Banyak yang bilang bintang H.Aziz Bestari sudah redup. Bisa jadi benar. Tapi kubilang pada orang-orang itu bintangnya belum mati dan akan selalu bersinar. Kenapa ? kumerasakan kegelisahan panjang batinnya terkait tolitoli, terkait daerahnya dan kegelisahan itu akan berproses secara politik, dalam posisi dan peran apapun dirinya kedepan, aura politik H.Aziz Bestari tetap akan bersinar.
Sehat selalu Bapak H.Aziz Bestari, Semoga Allah SWT selalu menjaga dan melindungjmu…Amin.
IRFAN DENNY PONTOH
Penulis adalah Sekretaris Nasiomal Forum Pers Independent Indonesia (FPII)