FAKSI : Program 100 Hari Kerja Pj Bupati Aceh Timur Belum Jelas

Aceh, Hariansinarbogor.com- Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial ( FAKSI) Aceh, Ronny H, mempertanyakan soal realisasi program 100 hari kerja Pj Bupati Aceh Timur, Ir.Mahyuddin Msi, yang dinilai belum jelas.

Ronny mendesak agar hal itu segera dipaparkan ke publik secara objektif dan komprehensif, agar dapat diawasi secara bersama, transparan serta jelas arah dan tujuannya.

” Pj bupati kayaknya belum menjelaskan ke publik secara transparan apa visi misi dan program 100 hari kerjanya kedepan, belum ada gebrakan apapun, dan kayaknya ini masih seperti beli kucing dalam karung, publik belum paham Aceh Timur mau dibawa kemana, dan dia mau berbuat apa? belum jelas,” kata Ronny, Sabtu 6 Agustus 2022.

Ronny menilai hingga detik ini belum ada gebrakan berarti yang dilakukan Pj Bupati Aceh Timur, sehingga dapat dirasakan masyarakat.

” Belum ada perubahan sosial apapun sejak Pj bupati menjabat,” ungkap Ronny

Padahal pemimpin baru itu diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi kehidupan sosial mutakhir di Aceh Timur.

” Ini belum jelas, bakal ada gebrakan besar atau tidak, atau mau santai – santai aja kayak gak ada kejadian apa – apa, padahal rezim lama telah berganti, mestinya ada gebrakan atau perubahan besar dengan performance baru dan segar, atau ini mau dibuat jadi kesinambungan rezim lama dengan sedemikian rupa?” ujar putera Idi Rayeuk itu.

Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu menuntut Pj Bupati Aceh Timur tidak tertutup dalam menjalankan roda pemerintahannya, sehingga dapat dirasakan lebih transparan dan pro rakyat.

” Kami mesti awasi terus beliau ini, agar bisa benar – benar membuat perubahan di Aceh Timur, benar – benar pro rakyat, mampu mengentaskan kemiskinan, pengangguran, demokratis serta mampu mewujudkan pemenuhan Hak Asasi Manusia, jangan sampai belok – belok, apalagi aneh – aneh,” ujar aktivis HAM itu.

Ronny juga mendesak Pj Bupati Aceh Timur, segera merombak seluruh jajaran pemerintahan yang dinilai tidak mampu bekerja dan tidak mampu membawa perubahan bagi Aceh Timur, sesuai visi misi bupati.

” Kami akan pantau terus semuanya, dan kami minta semua jajaran yang sama sekali tidak punya prestasi apa – apa digeser, kadis – kadis dan jajarannya yang tidak berprestasi dan tidak mampu membuat perubahan diganti saja, jangan sampai keberadaannya malah merugikan masyarakat, intinya pemerintahan baru ini semuanya mesti bekerja keras di sektornya masing – masing untuk perubahan besar,” sebut Ronny.

Dia juga mempertanyakan seluruh elemen sipil khususnya fungsi sosial kontrol yang terkesan mulai banyak diam pada rezim baru ini.

” Ini belum apa – apa koq sudah pada diam, ada apa ini? DPRK juga kemana? kami mengajak semua pihak untuk mengencangkan kritik dan tidak bosan mengawasi jalannya roda pemerintahan, yang baik kita dukung, yang belum beres kita kritik, jangan malah diam membisu, dan jangan sampai masyarakat masuk lagi ke lubang yang sama, hidup dalam kesengsaraan, sedangkan para elitnya berpesta pora,” pungkas alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *