Aceh Singkil | HSB – Kantor kepala kampung desa ketangkuhan kecamatan suro makmur seperti tidak di pungsikan lagi .
Menurut keterangan warga setempat dalam kantor desa itu juga sudah berserakan seperti sudah tidak di pungsikan lagi .warga lain juga membenarkan kalau kator desa ketangkuhan benar selalu tutup karna sudah tujuh bulan lamanya honor perangkat desa tidak di bayar oleh kepala desa ketangkuhan Rusliadi Cibro Kamis 5/12/2024.
Begitu juga ada di dapat laporan dari ketua BPKAM.Saimin B Manalu yang isinya di tujukan pada KAJARI Aceh Singkil .dengan isi surat berbunyi agar Kejari Aceh Singkil dapat memanggil kepala desa ketangkuhan untuk ada kan pemeriksaan dana yang tidak transparan kemana di arah kan oleh pak kades ketangkuhan.
PPH. RP.34.485.158.
DOKUMEN LPJ TIDAK MEMADAI RP.31.100.100.
KELEBIHAN BAYAR BELANJA ATAS KEGIATAN RP.56.489.964
KEGIATAN DESA RP.25.182.500.
PENGADAAN PERALATAN PESTA RP.21 .000.000.
DANA YG TERCATAT DI ATAS INI SAMA SEKALI TIDAK DI KETAHUI KEMANA DI PUNGSIKAN OLEH PAK KADES.
Ini laporan yang di dapat ketua BPKAM .SAIMIN B MANSLU.
Pengadaan peralatan desa sampai saat ini tidak di ketahui kemana di bikin .
Wajar atas kecurigaan masyarakat karna kemana selama ini dana desa itu di arahkan Karna tidak ada keterbukaan dengan warga
kemana di gunakan dana anggaran desa .membuat desa ketangkuhan selama tiga tahun ini kami masyarakat desa ketangkuhan tidak pernah tau bangunan apa yang di bikin oleh kepala desa kami ujar warga pada awak media.
Untuk itu kami sebagai masyarakat desa ketangkuhan sangat berharap agar inpestorat dan Kejari Aceh Singkil dapat turun untuk mengaudit apa yang telah di laporkan oleh Ketua BPKAM .SAIMIN B.MANALU. agar dapat titik permasalahanya di ketahui oleh masyarakat
Karna masyarakat desa ketangkuhan sudah tidak percaya lagi dengan apa yang di ucapkan oleh kepala desa ketangkuhan pungkas masyarakat yg tak mau menyebutkan namanya
Untuk bukti laporan berita ini mohon kiranya pemerintah daerah kabupaten Aceh Singkil dapat mengadakan audit dengan serius bersama masyarakat desa ketangkuhan agar masyarakat desa ketangkuhan merasa puas atas temuan auditnya.
(Dedi)