MAKASSAR (Hsb)- Segelintir pihak mempertanyakan sumber anggaran pelaksanaan Event Makassar Internasional Eight Festival and Forum atau Makassar F8. Pasalnya Masyarakat menilai kegiatan Event F8 yang diselenggarakan sejak dulu tidak ada biaya masuk, beda kali ini masyarakat yang ingin masuk dibebankan biaya masuk ke arena event F8 Makassar.
Seperti yang dikatakan Agung Mahasiswa (23) bahwa acara Pemerintah kota Makassar kali ini beda dari tahun – tahun lalu, F8 adalah eventnya Kota Makassar yang masuk TOP 10 KEN.
” Tahun ini pergelaran F8 Makassar masyarakat ingin masuk diwajibkan untuk membeli tiket masuk diarea Event F8, Parahnya lagi harga tiketnya sampai 500 ribu, Seharusnya pemerintah kota tidak membebankan biaya masuk apa lagi F8 Event sudah diakui Kemenparekraf RI karena awal kesuksesannya Pemkot Makassar membuat acara begitu meriah tidak membebankan biaya masuk kepada masyarakat,” Kata Agung yang biasa disapa Dg Nunguntung.
Lanjut Agung, ” Masyarakat sekarang lagi terpuruk dengan kenaikan BBM serta harga bahan- bahan pokok naik jelas masyarakat kalangan menengah kebawah yang ingin turut ikut memeriahkan Event F8 harus mengeluarkan kocek lagi untuk menikmati hiburan event F8 yang digelar di Pantai Losari.” Ujarnya
Ketua Organisasi Pemerhati Anak Bangsa Indonesia (OPABI) Agung menambahkan, ” Pada kegiatan event F8 Makassar yang merupakan jualan pemerintah kota Makassar, kini dikelola ke pihak kedua dan tentunya ini menguntungkan pemerintah kota Makassar, banyak nya instansi pemkot Makassar terlibat sehingga pihak kedua selaku penyelenggara akan mengeluarkan biaya tambah untuk mengakomodir biaya Makan dan kebersihan karena pihak isntansi yang ikut terlibat membantu suksesnya F8 ini tidak menggunakan biaya APBD,” Jelasnya.
PT Festival Delapan Indonesia lantas angkat bicara selaku pihak penyelenggara. PT Festival Delapan Indonesia tidak menampik jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk menyukseskan Makassar F8 hingga miliaran rupiah.
“Jadi perlu kami klarifikasi, sebelum menjalankan F8 kami susun RAB. Mulai dari produksi hingga artis-artis yang kita tampilkan. Dari rekapitulasi itulah jumlahnya sampai Rp8 miliar. Tapi itu sebatas RAB dari PT Festival Delapan dan itu (anggaran) yang akan kami cari untuk membiayai F8,” tegas Hilmy Zaky dari PT Festival Delapan Indonesia, Jumat, 9 September 2022.
Namun kata dia, anggaran tersebut tidak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Makassar. Murni dikelola langsung oleh PT Festival Delapan Indonesia.
“Rp 8 miliar itu tidak bersumber dari APBD Makassar. Itu dana karena kami adalah swasta maka kami cari sendiri uangnya,” jelasnya.
Sejauh ini, Pemkot Makassar diakuinya memang turut memberikan dukungan agar pelaksanaan Makassar F8 berjalan lancar.
Apalagi, Makassar F8 ini merupakan event Kota Makassar yang masuk dalam Top 10 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
“Pemkot Makassar dia support kami dari publikasi, karena biar bagaimana F8 itu adalah eventnya Kota Makassar dan masuk TOP 10 KEN. Jadi memang harus disupport. Tapi mengenai pembiayaan murni dari kami. Semua produksi kami yang bayar, tanpa menggunakan APBD,” terang Hilmy
Atas dasar itu, PT Festival Delapan membebankan biaya masuk kepada para pengunjung Makassar F8. Umumnya Rp10 ribu. Tapi, bagi pengunjung yang membawa botol plastik ukuran 600 ml mendapat potongan harga 50 persen.
Panitia juga menetapkan harga tiket bagi pengunjung yang ingin menyaksikan penampilan beberapa band dan artis ternama Indonesia. Seperti Padi Reborn dan Gigi. Harga tiketnya Rp200 ribu untuk sekali penampilan.
Juga ada tiket yang harganya Rp500 ribu. Bisa digunakan selama tiga hari di panggung konser musik di area zona 2 anjungan pantai Losari.
“1,4 kilometer area yang kami kelola butuh banyak ongkos. Ada banyak yang kita tampilkan dan semua tidak gratis, boleh ditanyakan. Itu kami bayar,” pungkasnya Hilmy.
Meski berkolaborasi dengan Pemkot Makassar, PT Festival Delapan Indonesia tetap membayar pajak.
“Caranya kami cari uang itu dengan menjual tenant dan area, karena area pun kami bayar, pajak kami bayar. Jadi semua kami bayar,” tegasnya
Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Muhammad Roem juga tegas bilang, pihaknya hanya memberikan dukungan kepada panitia. Tidak dalam bentuk anggaran dari APBD.
Dukungan itu, berupa sumber daya manusia. Misalnya talent. Juga dukungan promosi atau publikasi kegiatan di beberapa media.
“Pemkot Makassar memberikan supporting dalam hal mempromosikan event F8. Terkhusus di acara pembukaan dan penutupan, selebihnya itu adalah anggaran yang memang dikelola oleh PT Festival Delapan,” ungkap Roem.
Tak lupa, Roem juga mengatakan, jika event Makassar F8 ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Posisi pemerintah di dalam F8 baik pusat mau pun daerah adalah supporting. pemerintah Pusat di sini adalah Kemenparekraf juga memberikan supporting dalam beberapa item kegiatan. Begitu pun dengan Pemkot Makassar memberikan supporting dalam hal mempromosikan F8,” tutupnya.(Red)