TANGERANG (HSB) – Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) diduga korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking Oleh penyalur PT FENNY JAYA MANDIRI ini masih belum terungkap oleh pihak kepolisian republik Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Korban sodara Emanuelle dan juga berdomisili di Flores Nusa tenggara timur (NTT),(11 September 2022).
Menurut keterangan Emanuell Korban human Trafficking ini juga berdomisili di Flores Nusa tenggara timur (NTT). dirinya menceritakan kesaksian nya kepada wartawan,Bahwa dirinya bersama teman temannya sekampung sudah hampir 5 Bulan terkatung katung tidak diberangkatkan menjadi TKI ketujuan Brunai dan Malaysia.
ia pun menceritakan. dirinya bisa keluar dari tempat sekapan itu beralasan untuk melaksanakan ibadah Ke Gereja Katholik Kathedral seorang diri dengan menaiki kereta Api dari Cisauk menuju Tangerang.
Mirisnya mendengar cerita dari Emanuelle, Perempuan dan Lelaki dugaan Korban Human Trafficking ini dengan Pengiriman PMI Illegal Brunai dan Malaysia menjadi terkatung katung di Blok CISAUK Tangerang.
Kembali Menurut keterangan Emannuell, “Surat surat dan dokumen penting mereka juga ditahan oleh mereka oknum Bringas Penjaga tempat dimana saya di sekap dengan badan penuh tato dan muka Bringas dengan alasan sebagai jaminan, untuk tidak kabur/melarikan diri, seperti Pasport Ijazah, KTP dan Baju” Ucapnya
“Main pukul main hajar ,pokoknya kasar dan Arogansi gaya Premanisme diantara korban tersebut yang gadis dan juga maupun Sudah menikah itu ternyata diperlakukan dengan sama sangat sadis dan Tidak berkeprimanusiaan.” Terangnya
Hal tersebut pun dibenarkan oleh ketua lembaga Gerakan Anti Korupsi Nasional penyelamatan Aset Negara (GAKORPAN) Dr Bernard BBirvan Siagian SH,dan Team mengatakan” Betul Mereka disuruh bergiliran untuk diperkosa disodomi untuk melayani nafsu bejad Para PREMAN PENGAWAS BLK CISAUK Tangerang yang Tanpa Papan Plang Nama tersebut bahkan ada yang dipekerjakan ditempat Panti Esek esek Pijat Massage Plus.Plus.Plus.” Tandasnya Bernard
Bernard Menggunakan,” Dengan ancaman “NiGHT MARE”. Tanpa digaji dan mendapat makanan bak Hewan Peliharaan Mereka dikurung dengan ancaman dan Penyiksaan fisik dan Kata kata Verbal Suatu “PEMBULIAN MASSlVE & SADIS. dan juga Tanpa Perikemanusiaan yang tidak layak seperti manusia beradab yang tidak ada Sopan beretika moral dan beragama yang termaktub dan sesuai koridor Pendanaan Hidup Bangsa dan Negara “PANCASILA” dan UUD,45.” Terangnya
“Hasil Klarifikasi dan Petunjuk dari Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol DRS Zain Dwi Nugroho Sik SH.MH pihaknya akan mendalami Pro aktif Presisi Polri secara Penyelidikan Penyidikan dan Investigasi secara saksama untuk segera membongkar kasus ini secara terang benderang.”
Lebih lanjut ia mengatakan.”Agar menjadi Pembelajaran “BINMAS” Masyarakat untuk Menimbulkan “Efekjera ” Ini sejalan sesuai Perintah Bapak Kapolri Jenderal Polisi DRS Listyo Sigit Prabowo Sik ditengah Maraknya Pemberitaan.” Ucapnya
“Bersih Bersih di Internal Kepolisian RI dalam Konteks Nilai Kepercayaan Publik terhadap Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Ditegaskan Menurut Bapak Kapolres Metro Tangerang.” Terangnya
Saat ini korban dugaan human Trafficking sudah didampingi oleh Team Gerakan Anti Korupsi Nasional penyelamatan Aset Negara (GAKORPAN). untuk membuat laporan (LP) ke Polres Metro Tangerang agar kasus ini didalami Terang benderang secara seksama untuk ” Flesh Back Report “ dan menjadi bahan Pelajaran bagi masyarakat agar tidak cepat mudah tergiur dengan janji janji dan iming iming sesat dari oknum Penyalur Tenaga kerja PMI.
Ketua GAKORPAN Dr Bernard BBirvan Siagian SH mengatakan “Apalagi PMI illegal sengsara ,tidak mudah bekerja diluar negeri dengan PMI Non Prosedural pula” Kata ucap dia
Lebih lanjut dirinya mengatakan,” Masyarakat khususnya didaerah menanyakan terlebih dulu dengan Binmas Polsek Setempat,agar Diketahui Perusahanya dan Penyalur Tenaga Kerja tersebut itu layak atau tidak, pokoknya Masyarakat tidak boleh terlalu percaya Karena Mereka akan menjadi salah satu cengkeraman Sindikasi Mafia Human Trafficking.” Tutupnya
Reporter : Budi
Editor : TBW