Medan (HSB)- Akhir – akhir ini, kita selalu mendengar adanya upaya penggiringan opini, narasi dan stigma negatif tentang Islam, yang dilakukan pihak – pihak tertentu agar supaya umat Islam cepat reaktif. Untuk itu, kita harus bergerak dan mencari solusi terbaik dengan menunjukkan Akhlakul Karimah sesuai norma dan tuntunan Al -Qur’an.
Hal ini disampaikan Pangdam I/BB selaku Pembina Majelis Zikir Arafah Sumut saat memberikan kata sambutannya kepada para jemaah subuh yang hadir di Masjid Asy Syafi’iyah pada Safari Subuh, Jalan Sinumba Raya No.1 Medan, Minggu,(25/09/2022).
Safari Subuh ini digelar oleh Majelis Zikir Arafah Sumut ke masjid yang ke 16 .Hadir juga Koordinator Safari Subuh Arafah Sumut M. Iqbal Parinduri, Joharis Lubis dan Ustad Zul Arafah, Ediwardo Ritonga, Hamdan, Ustad Amhar Nasution dan para pengurus Majelis Zikir Arafah Aceh – Sumut.
Menurut Pangdam I/BB bahwa umat Islam setelah mendengar stigma, narasi negatif yang menyudutkan Islam itu, hendaknya tidak cepat reaktif dan terpancing.
Namun, harus kita sikapi dengan bijak dan mencari solusi serta aksi positif dengan melakukan hal – hal yang baik dan berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara agar narasi atau stigma negatif itu bisa semakin berkurang bahkan hilang, jelas Pangdam.
Pangdam memberikan contoh tauladan, bagaimana Baginda Rasulullah Muhammad SAW menyikapi narasi negatif atas agama yang didakwahkannya saat itu dengan penuh kesabaran dan kesantunan.
Dikatakan Pangdam I/BB bahwa Masjid sebagai tempat yang paling nyaman bagi umat Islam untuk beribadah, mari kita bangun dan belajar kejujuran dimulai dari diri kita.
Pangdam mengisahkan ketika ia Sholat di Mesjid, ia melihat masih banyak Masjid yang menggembok atau mengunci kotak kotak amal. Menurutnya ini memberi kesan kalau sesama jamaah masih kuatir kalau ada jamaah yang masuk ke masjid tidak berbuat jujur.
“Coba dimulai dengan meletakkan kotak amal tanpa dikunci” ajak Pangdam I/BB seraya menyatakan ini dapat memberi proses pembelajaran dalam membangun kejujuran.
Diakui Mayjen TNI Daniel Achmad Chardin bahwa kehadiran dirinya ke Masjid – masjid ini merupakan bagian dari peran dan fungsi TNI dalam rangka pembinaan teritorial.
Pangdam I/BB menilai bahwa peran tentara selain berperang, dalam situasi dan kondisi damai, tentara harus melakukan pembinaan teritorial melalui aspek geografi, demografi dan kondisi sosial agar bisa dijadikan sebagai daya gerak dan alat juang untuk menciptakan Kemanunggalan TNI dan Rakyatnya.
Safari subuh ini juga diisi tausyiah, Ustad Zul Arafah dari Banda Aceh, tentang umat Islam untuk tidak malu dan ragu dalam menunjukkan identitas akidahnya tetapi tetap juga kokoh dalam identitas kebangsaannya.
Turut hadir, Kepala Bintaljarahdam I/BB Kol. Arh. Toto Raharjo, Penasehat BKM Asy Syafi’iyah, Brigjen TNI Purn H Sutan Lubis, Ketua BKM H Eddy Syofian, Sekretaris H. Muhammad Rais, Bendahara OK Indra dan para jemaah BKM Asy Syafi’iyah.
Sumber : Bintaljarahdam I/BB