Jatim  

Bawa Jeritan Hati Masyarakat, BEM Madura Raya Gelar Demo Dua Titik

Brilian, Surabaya (HSB)- Badan Eksekutif Mahasiswa Madura Raya kali ini kembali menggelar aksinya, pasca kemarin 25 September sempat gagal di kantor Gubernur Jawa Timur karena tidak ada perwakilan yang menemui, hingga terjadinya aksi pemukulan terhadap sejumlah masa aksi oleh pihak kepolisian.

Tentunya mendapatkan perlakuan seperti itu, kali ini sejumlah mahasiswa gabungan dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep menggelar aksi kembali di dua tempat dalam waktu bersamaan.

Aksi pertama, mereka menuju ke Polda Jatim dengan agenda tuntutan meminta kepada Kapolda, bahwasanya oknum yang sudah melakukan pemukulan terhadap sejumlah mahasiswa prosesnya sudah sejauh mana.

Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Ali Topan selaku perwakilan BEM Sampang yang menyampaikan kepada salah satu pihak perwakilan Polda Jatim.

“Kami ingin sebuah transparansi, apakah masih ada keadilan bagi kami, perlu diketahui kami datang hanya ingin menyampaikan aspirasi yang saat ini menjadi persolan di Madura, tapi kenapa kami malah dianiaya, sedangkan kami tidak anarkis,” tandas Ali Topan saat menyampaikan kepada salah satu perwakilan Polda Jatim.

Pasca menyampaikan pesan kepada Kapolda Jatim, BEM Madura Raya lantas menabur bunga dan melakukan sedikit aksi teatrikal dengan cara menabur bunga sebagai tanda matinya rasa keadilan.

Usai melakukan orasi dan aksi teatrikal di depan Mapolda Jatim, sejumlah mahasiswa kemudian bergerak menuju ke kantor Gubernur untuk menyampaikan sejumlah permasalahan yang ada di Madura.

Dalam orasinya, BEM Madura Raya menyampaikan angka kemiskinan di madura sangatlah tinggi Jumlah penduduk sampang 927,632 juta jiwa sedang penduduk miskin di madura khusunya kabupaten sampang masih tetap tertinggi di Jatim.

Hal tersebut berdasarkan Persentase jumlah 23,76% Kabupaten Bangkalan menempati kemiskinan tertinggi se Jawa Timur dengan persentase 21,57% , Kabupaten Sumenep dengan persentase 20,51% Kabupaten Pamekasan dengan persenatse 15,3%. Bahkan angka tersebut mengalami kenaikan tahun 2021 dibanding tahun 2020.

“Kedatangan kami disini, kembali ingin meminta pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk segera mengentaskan kemiskinan di Madura sesuai Visi-Misi Ibu Gubennur Jawa Timur Nawa Bhakti Satya,” teriak sang orator dari BEM Madura Raya.

Dalam aksi kali ini di depan Gubernur, sejumlah mahasiswa mendapatkan hasil kesepakatan berupa penandatanganan akta kesepakatan yang ditandatangani oleh perwakilan Pemprov Jatim dan ditandatangani langsung oleh 4 perwakilan BEM Madura Raya.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *