Pembangunan, Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier KT Karya Bina Rukun Desa di Sinyalir Bahan yang dipergunakan Berkualitas Rendah

Cilacap || Hariansinarbogor.com – Untuk meningkatkan hasil panen, Pemerintah Kabupaten Cilacap mengalokasikan dana melalui Dana Alokasi Khusus(DAK) untuk membangun dan memperbaiki Jaringan Tersier Melalui Kelompok Tani, tentunya dengan harapan pembangunan tersier dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya(RAB) dan sesuai dengan Gambar yang ada.

Salah satunya Kelompok Tani Karya Bina Rukun, yang berada di Desa Pangaweran Kecamatan Karangpucung. Yang diketuai oleh Dalio. Yang mendapatkan DAK sebesar Rp.199.430.000

Pada saat Tim melakukan Konfirmasi dengan Dalio selaku Ketua Kelopok Tani. Dalio mengatakan bahwa takaran adukan yang dikeluarkan oleh pertanian adalah 1/8. Dalam pemahaman bahwa satu sak semen delapan ember pasir. Tim selanjutnya konfirmasi kembali kenapa tidak pakai takaran dalam memasukan pasir kedalam molen. Dalio menjawab tidak butuh takaran karena sudah biasa.

Selanjutnya Dalio mengatakan bahwa pasir yang dibeli adalah pasir galungung.

Tapi pada kenyataan yang Tim dapatkan malah sebalik, jenis pasir yang dipergunakan diduga jenis Pasir Urug yang berkulitas sangat rendah. Yang banyak mengandung tanah. Semen yang dimasukan diduga cuma setengah sak. Sehingga Menimbulkan adukan seperti tupukan tanah dan pasir.

Untuk mendapat keterangan lebih lanjut, tim melakukan konfirmasi dengan fasilator. Hasil dari konfirmas tim dengan fasilitator, mengatakan akan segera menghentikan pengunaan pasir yang digunakan saat ini.

Yang menjadi pertanyaan bagaimana dengan bangunan tersier yang sudah selesai, yang mempergunakan pasir urug. Tentunya sangat mengurangi kwalitas dari bangunan tersebut.

Tim berharap ada tindakan tegas dari Dinas Pertanian Kab. Cilacap kepada Kelompok Tani yang diduga sudah mempergunakan bahan material yang berkualitas rendah.

(Nover)