Bogor | HSB – Proses pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) oleh PT Gametraco Tunggal di wilayah Bogor kembali menjadi sorotan. Salah satu pihak yang terlibat, Ahmad Saiful, disebut-sebut belum merealisasikan dana sebesar Rp55 juta yang sebelumnya disepakati untuk biaya perizinan sekaligus jasa pendirian menara BTS tersebut. Rabu 25 Juni 2025.
Dalam komunikasi internal yang beredar, pihak pemberi dana mempertanyakan komitmen awal terkait kesepakatan “all-in” senilai Rp50 juta, ditambah Rp5 juta yang disebutkan akan dialokasikan kepada beberapa pihak terkait, termasuk individu bernama Bu Yani, dan Ahmad Saiful sendiri.
“Apakah komitmen biaya Rp55 juta tersebut masih terealisasi atau hanya sekadar janji kosong?” ujar pihak terkait dalam pernyataan tertulis yang ditujukan kepada Ahmad Saiful.
Lebih lanjut, pertanyaan juga diajukan mengenai status pencairan anggaran yang sebelumnya diusulkan sebelum perayaan Iduladha. “Kapan realisasi dana tersebut? Apakah hari ini, bulan depan, atau bahkan tahun depan?” tanya pihak yang turut terlibat dalam proyek tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari Ahmad Saiful maupun manajemen PT Gametraco Tunggal terkait keterlambatan realisasi dana dan kejelasan tahapan proyek pembangunan tower BTS di Bogor.
(Deva)