Bogor | HSB – Pekerjaan pembangunan tanggul di salah satu aliran sungai di wilayah kabupaten Bogor menuai sorotan. Dari hasil pantauan lapangan, pasangan batu kali pada tanggul yang baru dibangun tampak tidak dilengkapi dengan pipa suling atau saluran pembuangan air (drainase).
Ketiadaan pipa suling dikhawatirkan berpotensi menimbulkan tekanan air dari dalam tanggul (water pressure) yang bisa menyebabkan keretakan hingga longsor.
βKalau dibiarkan tanpa saluran pembuangan, tanggul ini rawan jebol saat debit air meningkat,β ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Senin, (15/09/2025).
Di lokasi, terlihat para pekerja masih menyusun batu kali untuk memperkuat dinding tanggul. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda pemasangan pipa suling yang lazim digunakan sebagai jalur keluarnya rembesan air.
Tidak digunakannya pipa suling berpotensi mengganggu fungsi konstruksi dan menimbulkan masalah drainase di kemudian hari. Padahal, pipa suling lazim dipasang pada proyek-proyek serupa untuk menjaga kestabilan tanah sekaligus memastikan aliran air tetap terjaga.
Seperti diketahui, Proyek pekerjaan yang berada di bawah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Dinas Sumber Daya Air, UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV Artha Gemilang Arisentosa dengan nilai kontrak sebesar Rp1,213 miliar itu diduga tidak menggunakan pipa suling sebagai sarana pembuangan air.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor dan instansi terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai metode konstruksi yang diterapkan pada proyek tersebut. (Dev)















