KAMPAR – Kebakaran lahan gambut di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung masih menyisakan asap dan pertanyaan. Polres Kampar kini tengah menyelidiki dugaan unsur kesengajaan dalam peristiwa yang terjadi di tengah musim kemarau panjang ini.
Kapolres Kampar, AKBP Mihardi Mirwan menegaskan, pihaknya telah memeriksa beberapa orang saksi, termasuk pengelola lahan guna mengungkap asal muasal kebakaran. Pemilik lahan pun akan segera dipanggil untuk dimintai keterangan.
“Kami serius menangani kasus ini. Jika terbukti ada unsur kesengajaan, tidak akan ada toleransi terhadap pelaku,” tegas AKBP Mihardi, Selasa (01/07).
Sebanyak 80 personel dikerahkan dalam upaya pemadaman dan pendinginan titik api. Tim dibagi menjadi tiga, sektor utara, selatan dan tengah untuk mempercepat penanggulangan.
Namun, tantangan besar dihadapi di lapangan, struktur lahan gambut yang dalaa, antara 1 hingga 2 meter membuat api sulit dipadamkan secara total. Untuk itu, helikopter water bombing milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turut diterjunkan guna memperkuat operasi pemadaman dari udara.
“Kondisi di lokasi cukup ekstrem. Api menjalar di bawah permukaan sehingga sulit dijinakkan tanpa dukungan udara,” kata AKBP Mihardi.
Kapolres juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, terlebih saat puncak musim kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga September.
“Ini bukan hanya soal hukum, tapi soal keselamatan lingkungan kita bersama. Sekali lalai, dampaknya bisa sangat luas,” ujar Kapolres.
Hingga kini, penyelidikan masih terus berjalan. Tim gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni dan relawan setempat terus berjibaku di lapangan agar api tidak meluas ke wilayah permukiman atau kebun masyarakat sekitar.
(red)