Bogor | HSB – Proyek preservasi jalan yang membentang dari Babakan Madang hingga Simpang Cijayanti, Kabupaten Bogor, tengah berjalan. Papan proyek yang terpasang di lokasi menunjukkan proyek ini berada di bawah kendali Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, dengan nilai pekerjaan mencapai Rp 9,6 miliar. Pelaksana proyek adalah PT Hutama Prima, dengan waktu pelaksanaan selama 210 hari.
Dikatakan, Jumat, 27 Juni 2025, Abdul Aziz, perwakilan dari PT Hutama Prima, menjelaskan sejumlah aspek teknis proyek yang sedang dikerjakan.
“Tanah di wilayah ini termasuk jenis tanah litosol yang cenderung seperti tanah di lereng gunung,” ujarnya. Jenis tanah ini memiliki karakteristik berkerikil dan berpasir, yang kerap menyulitkan dalam stabilisasi struktur jalan.
Aziz menambahkan bahwa mutu beton precast yang digunakan adalah K-350, salah satu mutu beton tinggi yang umum digunakan untuk struktur dengan beban berat. Ia memastikan bahwa setiap elemen precast yang digunakan sudah memenuhi standar.
“Sudah pasti ada tulangan, dan semuanya mengikuti standar SNI. Sebelum digunakan di lapangan, tim kami bersama pihak PU dan konsultan sudah mengunjungi masing-masing workshop produsen precast dan melakukan uji kualitas,” kata Aziz.
Menurutnya, jenis precast yang digunakan hanya saluran u-ditch ukuran 40x60x120 cm. “Di lapangan kami memakai lantai dasar pasir, karena itu mengacu pada gambar kerja dari PU,” tambahnya.
Dalam papan proyek juga tercantum bahwa proyek ini berada di wilayah Jawa Barat, dengan konsultan supervisi gabungan dari PT Indec Internusa, PT Jasa Mitra Manunggal, dan PT Nusa Dinamika Solusindo (KSO).
Pernyataan Aziz ini menjawab sejumlah pertanyaan warga yang mempertanyakan metode kerja dan kualitas material proyek yang dinilai lamban dan minim pengawasan terbuka. “Mohon maaf bila jawaban saya kurang memuaskan,” ujarnya menutup percakapan.
(Dev)