KUANSING — Warga sekitar Tepian Narosa, Teluk Kuantan digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria yang mengapung di Sungai Kuantan pada Minggu 13 Juli 2025 siang. Mayat ditemukan dalam posisi telungkup, mengenakan celana panjang berwarna hitam dan baju biru dan tanpa membawa identitas.
Penemuan tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB di wilayah pancang start arena Pacu Jalur, Desa Koto, Kecamatan Kuantan Tengah. Sejumlah warga yang berada di lokasi awalnya mengira sosok tersebut hanyalah benda terapung namun setelah diperhatikan lebih dekat ternyata adalah jasad manusia.
Kapolres Kuansing, AKBP Angga F Herlambang SIK SH melalui Kapolsek Kuantan Tengah, Kompol Subagja SH membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.
“Setelah dilakukan pemeriksaan awal, korban diketahui bernama Junaidi (27), warga Kelurahan Simpang Tiga, Kabupaten Kuansing. Berdasarkan keterangan keluarga yang datang ke lokasi, korban diketahui sejak kecil mengidap gangguan keterbelakangan mental,” ungkap Kompol Subagja.
Salah satu saksi mata, Andeska (19), saat itu sedang duduk bersama dua rekannya di tangga batu tepian Narosa. Ia melihat ada sesuatu yang mencurigakan di permukaan air sungai. Setelah mengamati lebih jelas, ia bersama dua orang lainnya mendekat dan memastikan bahwa yang mengapung adalah tubuh manusia.
“Mereka kemudian meminta bantuan warga sekitar untuk menarik korban ke tepi sungai. Saat tubuh korban dibalik, salah seorang saksi mengaku mengenali wajah korban dan segera menghubungi keluarganya,” ujar Kapolsek.
Tak lama berselang, keluarga korban tiba di lokasi dan langsung berkomunikasi dengan pihak kepolisian. Setelah dilakukan koordinasi, jenazah dibawa ke RSUD Kuansing untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut guna memastikan penyebab kematian.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara korban terjatuh ke sungai tanpa diketahui orang lain, mengingat kondisinya yang memiliki gangguan mental,” terang Kompol Subagja.
Kapolres Kuansing dalam keterangannya menyampaikan duka cita kepada keluarga korban dan mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan anggota keluarga yang memiliki kondisi khusus.
“Kami turut berduka atas kejadian ini. Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga dan mengawasi keluarga yang memiliki keterbatasan mental atau fisik agar tidak terjadi hal serupa. Polisi akan tetap mendalami kejadian ini untuk memastikan tidak adanya unsur lain di balik kematian korban,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah masih berada di RSUD untuk pemeriksaan medis lanjutan, dan pihak kepolisian masih berkoordinasi dengan keluarga korban terkait proses pemakaman.
(red)