UPT Laboratorium Bahan Konstruksi Kabupaten Bogor Miliki Alat Uji Tarik Besi dan Tekan Beton Digital Standar Eropa

Bogor | HSB – UPT Laboratorium Bahan Konstruksi Kelas A Kabupaten Bogor terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas infrastruktur melalui layanan pengujian material yang akurat dan berstandar internasional. Salah satu fasilitas andalan yang dimiliki laboratorium ini adalah alat uji tarik untuk besi konstruksi dan kuat tekan beton yang sudah digital dan menggunakan software dari Italia, yang telah terkalibrasi sesuai standar pengujian mutu bahan bangunan.

Pengujian tarik pada besi tulangan menjadi bagian krusial dalam menjamin kekuatan struktur pada proyek konstruksi, baik gedung, jembatan, maupun jalan. Dengan adanya alat ini, laboratorium mampu memberikan data teknis yang akurat, sehingga bisa menjadi dasar penting dalam menentukan kelayakan dan mutu material yang akan digunakan oleh penyedia jasa atau kontraktor.

PASANG IKLAN

Kepala UPT Atev H Deris menyampaikan bahwa keberadaan alat ini diharapkan menjadi bagian dari langkah sistematis Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang aman dan berkelanjutan.

“Kami terus mendorong penyedia jasa konstruksi agar memanfaatkan fasilitas laboratorium untuk menguji material seperti besi, beton, maupun aspal. Dengan data yang valid dan objektif, hasil pekerjaan akan lebih terjamin kualitasnya,” ujarnya di Bogor, Jum’at (1/8/2025).

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bogor, laboratorium ini menjadi salah satu elemen penting dalam pengawasan mutu konstruksi. Pemanfaatan laboratorium bukan hanya sebagai prosedur formalitas, melainkan langkah nyata dalam menjamin kualitas pembangunan yang andal dan tahan lama.

Pemerintah daerah pun mengajak para pelaku usaha jasa konstruksi agar lebih aktif menjalin kerja sama dengan UPT Laboratorium. Upaya ini diyakini akan berdampak positif terhadap mutu bangunan publik, sekaligus mengurangi risiko kegagalan struktur akibat penggunaan material yang tidak memenuhi standar teknis.

(Dev)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *