Guru Memainkan Peranan Penting dalam Keterampilan Teknologi Siswa

Jakarta (HSB) – Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Republik Indonesia, menginisiasi program Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi (Pemba TIK 2023). Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi TIK guru dan mempromosikan penggunaan teknologi di dunia pendidikan.

Program yang telah dimulai sejak 2023, saat ini telah memasuki tahap akhir, yaitu level 4, dan 30 peserta terbaik dari 38 Provinsi di Indonesia akan mengikuti tahap berbagi dan berkolaborasi.

Sekretaris Jenderal Kemendikburistek RI, Suharti, baru-baru ini menyatakan bahwa dengan adanya pandemi COVID-19 mendorong para pendidik di Indonesia untuk beradaptasi memanfaatkan teknologi.

“Dengan adanya kompetensi berbagi, Kemendikbudristek mendorong guru tidak hanya mamlu menetapkan pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar dan mengajar, tetapi juga dalam karya inovasi dalam pembelajaran,” ungkapnya.

Suharti menambahkan, Program Pemba TIK diharapkan dapat menjadi pemantik untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Pemba TIK level 4 dapat menjadi wadah berbagi wawasan, dan bertukar ilmu pengetahuan antar guru. Manfaatkan dengan baik, jangan kendorkan semangat hingga tuntas mengikuti program Pemba TIK 2023,” tegas Sesjen Suharti.

Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kemendikbudristek, Muhammad Hasan Chabibie, mengungkapkan pelaksanaan Pemba TIK ini diselenggarakan berjenjang empat level. Hal itu antara lain level 1-literasi TIK, level 2-implementasi TIK, level 3-kreasi TIK, dan level 4-Berbagi dan Berkolaborasi.

Pemba TIK levek 1-Literasi TIK telah diikuti sebanyak 79.919 peserta dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan Sekolah Luar Negeri di seluruh Indonesia yang berlangsung secara daring pada bulan Juli 2023.

Berikutnya, Pemba TIK level 2-Implementasi TIK diselenggarakan di bulan Agustus dan diikuti sebanyak 33.923 peserta. Pemba TIK level 3-Kreasi TIK diikuti 13.931 peserta. Untuk Pemba TIK Level-4 Berbagi dan Berkolaborasi, peserta yang lolos sebanyak 1.066 orang. Dari jumlah tersebut akan diseleksi kembali hingga mendapatkan 1 peserta terbaik dari setiap provinsi di Indonesia untuk menjadi duta teknologi 2023.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek RI, Nunuk Suryani, menambahkan bahwa dampak dari Pemba TIK lebih dari sekadar ruang kelas. Kemendikbudristek RI bermaksud untuk menumbuhkan generasi baru yang melek teknologi dan siap menghadapi tantangan global. Di era digital saat ini, kemahiran teknologi sangat penting, dan guru memainkan peranan penting dalam membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk berkembang dalam lanskap global yang kompetitip.

“Duta Teknologi adalah guru-guru terpilih yang akan menjadi jangkar teknologi pendidikan dan mampu menggerakkan unsur-unsur lain yang diperlukan dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran khususnya pemanfaatan platform teknologi yang dimiliki oleh Kemendikbudristek,” pungkas Nunuk Suryani. (AD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *