Bicara Kudus (HSB)- Mahasiswa KKN IAIN Kudus Desa Peganjaran mempunyai cerita mengharukan dan mempunyai cerita unik dengan Karsidi warga RT 1 RW 2 Dukuh Jatisari, Desa Peganjaran, Kecamatan Bae.
Karsidi merupakan warga yang hidup kara dia lumpuh tidak bisa berjalan dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Keseharian dia dirawat oleh warga setempat.
“Awal mula kami ketemu dengan bapak Karsidi ini, ada anak berkebutuhan khusus di posko dan minta uang kemudian dia nangis dan menunjukkan kami ke rumah kosong yang ada seorang warga lumpuh tak bisa apa-apa,” ucap Erna Elviana mahasiswa KKN-IK IAIN Desa Peganjaran saat ditemui tim nuranibicara.com pada Selasa, 27 September 2022.
Selanjutnya menurut dia, koordinator KKN juga punya janjian dengan Kapolres mengenai permohonan narasumber seminar yang akan diadakan di Gedung Graha Wijaya.
“Nah di hari senin itu, koordinator saya juga punya janjian sama bapak Kapolres mengenai permohonan narasumber, kemudian dia menceritakan kondisi bapak Karsidi tersebut,” lanjutnya.
Paska ketemu Kapolres Kudus dia langsung menuju ke kantor Desa Peganjaran untuk menemui pembimbingnya yang ditugaskan dari desa.
“Setelah saya dari Polres, kemudian saya ke desa untuk menemui pembimbing kita saat dilapangan dari desa bahwa besok hari Selasa ada kunjungan dari bapak Wiraga Dimas Tama Kapolres Kudus,” tambahnya.
AKBP Wiraga Dimas Tama Kapolres Kudus membenarkan kejadian tersebut bahwa ada masyarakat yang meminta jadi narasumber dan kemudian menceritakan kondisi Karsidi.
“Jadi mas, memang informasi ini saya dapat dari masyarakat tepatnya ada di Mahasiswa IAIN Kudus yang berapa waktu yang lalu datang ke Polres dalam rangka meminta saya untuk menjadi narasumber kegiatan menangkal radikalisme dan sempat diskusi bahwa warga yang sakit dan tidak terurus,” paparnya melalui pesan suara.
Dia juga menjelaskan bahwa orang yang sakit tersebut ada di wilayah Bae kemudian mahasiswa tersebut diajak kerjasama untuk memberikan bantuan sosial.
“Orang tersebut tempat tinggalnya di wilayah kecamatan Bae, kemudian saya sampaikan waktu bagus bagaimana kalau kita kerjasama untuk memberikan bantuan sosial, saya minta rekamannya,” jelasnya.
Kemudian dari pihak polres meninjau langsung bahwa ada warga yang memang benar seperti yang diceritakan mahasiswa di ruang Kapolres.
“Kemudian kami bersama-sama satu pusat dengan mahasiswa ternyata memang di lokasi, eh ditemukan ada satu warga yang cukup mengenaskan sudah berumur, kemudian sebatang kara, lumpuh, dan tempat tinggalnya itu sangat-sangat tidak layak ya akhirnya kita cari coba cari informasi terkait dengan keluarganya,” lanjutnya.
Setelah melihat kondisi keberadaan Karsidi yang tinggalnya sebatang kara, kemudian pihak Polres mencoba membersihkan dan memandikannya.
“Kemudian kita coba bersihkan, kita mandikan, ataupun kita koordinasi dengan dinas terkait, Kecamatan dan dinas sosial dan alhamdulillah setelah itu kita bisa mencoba membantu dengan cara melakukan perawatan kepada yang bersangkutan dengan cara ya memberikan santunan kepada masyarakat yang bersedia membantu untuk merawat,” tuturnya.
Selanjutnya, Kapolres Kudus memberikan ucapan terimakasih kepada mahasiswa yang melaporkan kondisi Karsidi yang sangat memprihatinkan.
“Jadi kami ucapkan terima kasih kepada adik mahasiswa, kemudian masyarakat sekitar, dan dinas sosial serta Kecamatan sehingga apa yang menjadi permasalahan di masyarakat ini bisa sama-sama kita pecahkan sehingga masyarakat khusus ini ya tidak ada lagi yang terlantar ya semuanya bisa kita perhatikan,” tutupnya. (Penulis : Teguh Arianto)