Kab. Bogor,(HSB)- Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo S.I.P., meninjau progres pembangunan Jembatan Gantung (Rawayan) di Desa Mekarjaya, Kec. Rumpin, Kabupaten Bogor, Minggu (02/10/2022).
Demikian disampaikan Kapendam III/Slw Letkol Inf Adhe Hansen seusai mendampingi Pangdam III/Slw meninjau Jembatan dan membagikan Bansos (bantuan sosial) di Koramil 0621 – 21/Kemang Desa Pondok Udik, Kec. Kemang, Kab. Bogor.
Lanjut dikatakannya, jembatan Rawayan merupakan jembatan penghubung antara Desa Mekarjaya Kec. Rumpin dengan Desa Ciaruteun Hilir Kec. Cibungbulang, memiliki panjang 113 meter dan lebar 160 cm, dan pengerjaannya sudah 70 %.
“Saat ditinjau Pangdam III/Slw, jembatan yang dibangun sejak tanggal 02 September 2022 lalu, kini progres pengerjaan mencapai 70%. Pembangunan jembatan ini diperkirakan akan selesai pada Nopember 2022 mendatang,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa pada saat melakukan peninjauan jembatan, Pangdam memberikan 200 paket bantuan sosial (Bansos) berupa sembako kepada masyarakat Desa Mekarjaya, yang diberikan secara simbolis kepada 10 orang masyarakat. Selain itu juga memberikan hadiah berupa 1 buah sepeda kepada anak – anak yang bisa menjawab pertanyaan dari Pangdam.
Dijelaskan Kapendam, selain membangun jembatan di Mekarjaya, juga dilakukan pembangunan jembatan lainnya di beberapa lokasi, diantaranya di Cipayung Datar, Caringin Kp. Bunder, Caringin Pasir Muncang, Nanggewer, Cikeas, Laladon, Puraseda, Cibunian, Tegalwaru, Citeurep, serta wilayah di Tenjolaya yang dikerjakan 2 jembatan di rtempat. Jematan-jembatan yang dibangun, diperkirakan seluruhnya akan selesai pada bulan Nopember 2022 mendatang.
Kepada awak media Pangdam mengatakan bahwa pembangunan jembatan-jembatan tersebut mempertimbangkan nilai manfaatnya, diantaranya dapat menghubungkan antara Desa ke Desa serta Desa ke Kecamatan. Kemudian dalam progres dan penyelesaian pengerjaan jembatan tersebut tentunya dipengaruhi oleh keadaan cuaca.
βKodam III/Slw akan terus berupaya meninjau lokasi didaerah mana membutuhkan pembangunan jembatan dan bisa dilaksanakan pembangunannya melalui kerja sama, baik memanfaatkan program pemerintah maupun kerja sama dengan swasta, sehingga dapat membantu masyarakat yang membutuhkan,β imbuhnya.
Dalam pembangunan jembatan, Pangdam tetap memperhatikan kualitas bahan serta materialnya, karena menurut Pangdam jembatan gantung merupakan sebuah sarana yang vital dan dilalui banyak masyarakat, sehingga harus terjamin kekuatan dan keamanannya saat dipergunakan.
Manfaat jembatan pun tidak hanya dirasakan secara fisik, tetapi didalamnya juga terdapat kandungan yang banyak di dalamnya, seperti meningkatkan edukasi, knowledge, kebersamaan, serta saling menghargai antar desa,” tuturnya.
Pangdam berpesan, setelah jembatan gantung selesai, agar jembatan tersebut terus dipelihara, untuk digunakan untuk bersama-sama, dengan manfaat yang cukup lama.
Di akhir acara Pangdam mengingatkan, untuk menjaga agar jembatan tetap beroperasional dengan baik, maka dalam penggunaannya, maksimal sebanyak 20 orang yang berada melintas diatas jembatan, agar beban lentur ayun serta bobot tetap terjaga. Dengan demikian masa pakai jembatan akan panjang. (Pendam III/Siliwangi).