Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Hasan Abdullah Sahal menandatangani Petisi Kedamaian dan Persatuan Indonesia
Jakarta (HSB) – Puluhan Ribu Alumni Gontor Tandatangani Petisi Kedamaian dan Persatuan Indonesia serta Jalan Sehat dalam rangka serangkaian acara memperingati 100 Tahun Gontor, di Silang Monas Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu (21/10/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Hasan Abdullah Sahal mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, karena Gontor telah berjuang bersama dan untuk Indonesia selama 100 tahun.
“Oh pondokku, engkau berjasa pada ibuku Indonesia. 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor merawat kedamaian untuk persatuan Indonesia,” ucap KH Hasan Abdullah Sahal, dalam acara tersebut.
Kiai Hasan mengungkapkan, dirinya amat bersyukur, karena Gontor telah berjuang bersama dan untuk Indonesia dari zaman penjajahan, kemerdekaan, orde lama, orde baru, hingga era modern seperti sekarang.
“Alhamdulillah kita tetap eksis, berjalan dengan _al muhafazotu alal qiyam, wa tagyir ilal kamal,_ (atau) Tetap menjaga pada nilai-nilai yang telah ada, dan mengadakan perkembangan dan pengembangan menuju kesempurnaan,” ujarnya.
Selain itu, Kiai Hasan menyebutkan peristiwa peringatan 100 Tahun Gontor menjadi terasa lebih spesial, di mana cita-cita Trimurti (tiga pendiri Gontor) untuk mendirikan 1.000 Gontor di Indonesia telah tercapai.
Hal tersebut diwujudkan melalui para alumni Gontor yang telah mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes), yang juga melahirkan alumni yang mendirikan Ponpes lainnya.
“Melalui jalan yang sedemikian rupa, hari ini kita bersyukur bisa bertemu dengan anak dan cucu Gontor dalam keadaan sehat. Mudah-mudahan kita tidak lupa caranya bersyukur, dan tetap pandai untuk bersyukur,” tutur Kiai Hasan Abdullah Sahal.
Untuk diketahui, Acara Tajammu’ dan Jalan Sehat diadakan di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat sejak pukul 06.00 WIB hingga selesai pada sekitar pukul 11.00 WIB.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 65 ribu alumni dan simpatisan Gontor yang berasal dari sejumlah daerah di Jabodetabek dan sekitarnya. Angka tersebut jauh melebihi prakiraan awal peserta yang hadir, di mana pada awalnya diprakirakan peserta yang hadir hanya sekitar 10 ribu peserta. (AD)
